MANFAAT BERBUKA DENGAN KURMA
Selama bulan puasa, kurma atau dalam bahasa arab
disebut “Tamr” (untuk kurma kering) atau “Rathb” (untuk kurma segar atau basah)
merupakan ikon berbuka yang tak tergantikan. Mengapa harus buah yang kecil
ini?. Ada apa dengan buah asal timur tengah ini? Apa kandungannya dibandingkan
dengan buah yang lain?
Dilihat dari sisi agama, buah kurma merupakan buah
yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. untuk dijadikan “pembatal” pertama (berbuka) ketika
menjalankan ibadah puasa.
Melalui hadisnya, Rasulullah menunjuk langsung buah
ini untuk dijadikan bahan berbuka puasa Rasulullah
SAW bersabda:
وعن أنس رضي الله
عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يفطر قبل أن يصلي على رطبات ، فإن لم تكن
رطبات فتميرات ، فإن لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء ” رواه أبو داود والترمذي .
“Dan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbuka sebelum shalat (maghrib) dengan
memakan beberapa ruthab (kurma segar/basah), apabila tidak mendapatkan
mendapatkannya maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan apablia
tidak mendapatkannya maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air.”
Di hadis yang lain dapat kita temukan petunjuk
langsung beliau
” إذا أفطر أحدكم
فليفطر على تمر ، فإنه بركة ، فإن لم يجد تمرا فالماء ، فإنه طهور ” رواه أبو داود
والترمذي .
”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka,
hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak
mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.” (HR.
at-Tirmidzi dan Abu Dawud rahimahumallah)
Kita bisa berkata : “ wajar kalau kurma mendapat “porsi”
utama di antara buah yang lain, bukankah kita harus mengikuti jejak Rasul?”
Namun bagaimana menurut para medis, kandungan buah
kurma ini?
Setelah satu hari penuh berpuasa maka tubuh sangat
memerlukan zat gula untuk memulihkan tenaga dan menghilangkan lapar dengan
cepat, namun kebutuhan akan zat gula harus dipenuhi dengan pelan dan jaringan
tubuh khususnya lambung harus dibangunkan dengan lembut.
Dalam keadaan lambung dan usus kosong, tubuh kita membutuhkan sukrosa dan glukosa sekaligus, kedua
unsur makanan ini disamping cepat dicerna juga cepat masuk ke dalam darah dan
dalam hitungan detik mampu diserap tubuh sehingga dua tujuan dapat tercapai
sekaligus yakni menghilangkan rasa lapar dan haus.
Bahkan tidak hanya sampai disitu saja, para ahli
telah meneliti kandungan buah kurma ini. Ditemukan kandungan dalam sepotong buah
kurma terdapat 20-24% air, 70-75% zat gula, 2-3% protein 8,5% serat dengan
kadar lemak yang rendah. Kandungan ini setara dengan 85-87% dari berat sepotong
buah kurma.
Lain halnya dengan Ruthb (kurma segar), satu buah ruthab
mengandung 65-70% air, dari berat bersihnya, 24-58 % zat gula, 2-2,1 % protein,
5,2 % serat dan kadar lemak yang sedikit.
Lebih jauh lagi, Dr. ‘Abdurrouf Hisyam dan Dr. ‘Ali
Ahmad asy-Syahat menjelaskan sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi ruthab atau tamr ketika memulai
berbuka puasam, memberikan suplai kadar zat gula yang besar bagi tubuh dan
menghilangkan gejala kekurangan zat gula (hipoglikemia) danmemebrikan semanagat
bagi tubuh.
2. Kosongnya lambung dan usus dari makanan membuat
keduannya (usus dan lambung) mampu untuk menyerap zat gula sederhana ini dengan
sangat cepat.
3. Kandungan unsur gula dalam bentuk kimiawi yang
sederhana yang terkadung di dalam ruthab dan tamr membuatnya mudah untuk
dicerna, karena 2/3 dari unsur gula (glukosa) terdapat dalam kurma dalam bentuk
susunan kimiawi yang sederhana. Dan demikianlah naiklah kadar gula dalam darah
dalam waktu singkat.
4. Adanya kurma yang direndam dengan air, dan
ruthab yang mengandung prosentasi air yang tinggi 65-70 % (65-70%) yang
menyediakan air bagi tubuh dengan prosentase yang baik, maka tidak perlu minum
air dalam jumlah besar pada saat berbuka